Jumat, 01 Mei 2015

10.3 INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN

BAB 10

SEKTOR PERTANIAN

10.3 Investasi di Sektor Pertanian
Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi perekonomiannasional. Setidaknya ada empat hal yang dapat dijadikan alasan. Pertama, Indonesiamerupakan negara berkembang yang masih relatif tertinggal dalam penguasaan Iptek muktahir serta masih menghadapi kendala keterbatasan modal, jelas belum memilikikeunggulankomparatif (comparative advantage)  pada sektor ekonomi yang berbasisIptek dan padat modal.Oleh karena itu pembangunan ekonomi Indonesia sudahselayaknya dititikberatkan pada pembangunan sektor-sektor ekonomi yang berbasispada sumberdaya alam, padat tenaga kerja, dan berorientasi pada pasar domestik.Dalam hal ini, sektor pertanianlah yang paling memenuhi persyaratan.
Kedua, menurut proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 228-248 juta jiwa pada tahun 2008-2015. Kondisi inimerupakan tantangan berat sekaligus potensi yang sangat besar, baik dilihat dari sisipenawaran produk (produksi) maupun dari sisi permintaan produk (pasar) khususnyayang terkait dengan kebutuhan pangan. Selain itu ketersedian sumber daya alamberupa lahan dengan kondisi agroklimat yang cukup potensial untuk dieksplorasi dandikembangkan sebagai usaha pertanian produktif merupakan daya tarik tersendiribagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Ketiga, sektor pertanian tetap merupakan salah satu sumber pertumbuhanoutput nasional yang penting. Keempat, sektor pertanian memiliki karakteristik yangunik khususnya dalam hal ketahanan sektor ini terhadap guncangan struktural dariperekonomian makro.
Mengingat pentingnya peranan sektor pertanian dalamperekonomian nasional tersebut sudah seharusnya kebijakan-kebijakan negara berupakebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan perdagangan tidak mengabaikanpotensi sektor pertanian. Bahkan dalam beberapa kesempatan Presiden SusiloBambang Yudhoyono menyampaikan pentingnya sektor pertanian dengan menempatkan revitalisasi pertanian sebagai satu dari strategi tiga jalur (triple track strategy) untuk memulihkan dan membangun kembaliekonomi Indonesia.Salah satutantangan utama dalam menggerakan kinerja dan memanfaatkan sektor pertanian iniadalah modal atau investasi.
Pengembangan investasi di sektor pertanian diperlukanuntuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja danpendapatan petani, serta pengembangan wilayah khususnya wilayah perdesaan.(Indra,2008)
Menurut Soetrisno dan Kalangi (2006) menyatakan bahwa sektor pertanianhanya akan mampu mengangkat kesejahteraan petani kalau produktivitas pertanianditingkatkan. Produktivitas bukan semata pada output fisik/ satuan input, akan tetapipada nilai tambah. Untuk itu diperluakan beberapa hal, yaitu : (1) peningkatankepadatan investasi per satuan luas atau unit usaha pertanian, (2) mengadakanrestrukturisasi usaha pertanian menuju skala yang kompetitif dan mendukungkemandirian ekonomi dan dapat dijalankan dalam skala individual dankelompok/koperasi/ perusahaan, (3) kembalikan pola pertanian dengan modelkesatuan yang terkait dengan industri pengolahan dan ekspor, dan (4) perlu adanyareorientasi kebijakan bahwa tujuan pembangunan pertanian adalah kesejahteraanpetani.Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris.
Oleh karena itu, mayoritaspenduduknya bergantung pada sektor pertanian. Sehingga untuk pengembanganpertanian secara menyeluruh tentu dibutuhkan jumlah investasi yang besar. Tanpaadanya investasi yang besar dalam pengembangan infrastruktur penunjang serta peningkatan kualitas produk pertanian maka akan sulit bagi Indonesia untuk bersaingdengan negara lain di sektor ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar