BAB 10
SEKTOR PERTANIAN
10.3 Investasi di Sektor Pertanian
Sektor pertanian masih memegang peranan penting bagi
perekonomiannasional. Setidaknya ada empat hal yang dapat dijadikan alasan.
Pertama, Indonesiamerupakan negara berkembang yang masih relatif tertinggal dalam
penguasaan Iptek muktahir serta masih menghadapi kendala
keterbatasan modal, jelas belum memilikikeunggulankomparatif (comparative advantage) pada sektor ekonomi yang berbasisIptek dan
padat modal.Oleh karena itu pembangunan ekonomi Indonesia sudahselayaknya
dititikberatkan pada pembangunan sektor-sektor ekonomi
yang berbasispada sumberdaya alam, padat tenaga kerja, dan berorientasi
pada pasar domestik.Dalam hal ini, sektor pertanianlah yang paling
memenuhi persyaratan.
Kedua, menurut proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS
penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 228-248 juta jiwa pada tahun
2008-2015. Kondisi inimerupakan tantangan berat sekaligus potensi yang sangat
besar, baik dilihat dari sisipenawaran produk (produksi) maupun dari sisi permintaan
produk (pasar) khususnyayang terkait dengan kebutuhan pangan. Selain itu
ketersedian sumber daya alamberupa lahan dengan kondisi agroklimat yang cukup
potensial untuk dieksplorasi dandikembangkan sebagai usaha pertanian produktif
merupakan daya tarik tersendiribagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Ketiga, sektor pertanian tetap merupakan salah satu
sumber pertumbuhanoutput nasional yang penting. Keempat, sektor pertanian
memiliki karakteristik yangunik khususnya dalam hal ketahanan sektor ini
terhadap guncangan struktural dariperekonomian makro.
Mengingat pentingnya
peranan sektor pertanian dalamperekonomian
nasional tersebut sudah seharusnya kebijakan-kebijakan negara
berupakebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan perdagangan tidak
mengabaikanpotensi sektor pertanian. Bahkan dalam beberapa kesempatan Presiden
SusiloBambang Yudhoyono menyampaikan pentingnya sektor pertanian dengan menempatkan
revitalisasi pertanian sebagai satu dari strategi tiga jalur (triple
track strategy) untuk memulihkan dan membangun kembaliekonomi
Indonesia.Salah satutantangan utama dalam menggerakan kinerja dan memanfaatkan sektor
pertanian iniadalah modal atau investasi.
Pengembangan
investasi di sektor pertanian diperlukanuntuk dapat memacu
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja danpendapatan
petani, serta pengembangan wilayah khususnya wilayah perdesaan.(Indra,2008)
Menurut
Soetrisno dan Kalangi (2006) menyatakan bahwa sektor pertanianhanya akan mampu
mengangkat kesejahteraan petani kalau produktivitas pertanianditingkatkan.
Produktivitas bukan semata pada output fisik/ satuan input, akan tetapipada
nilai tambah. Untuk itu diperluakan beberapa hal, yaitu : (1)
peningkatankepadatan investasi per satuan luas atau unit usaha pertanian, (2)
mengadakanrestrukturisasi usaha pertanian menuju skala yang kompetitif dan
mendukungkemandirian ekonomi dan dapat dijalankan dalam skala individual
dankelompok/koperasi/ perusahaan, (3) kembalikan pola pertanian dengan
modelkesatuan yang terkait dengan industri pengolahan dan ekspor, dan (4) perlu
adanyareorientasi kebijakan bahwa tujuan pembangunan pertanian adalah
kesejahteraanpetani.Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris.
Oleh
karena itu, mayoritaspenduduknya bergantung pada sektor
pertanian. Sehingga untuk pengembanganpertanian
secara menyeluruh tentu dibutuhkan jumlah investasi yang
besar. Tanpaadanya investasi yang besar dalam pengembangan infrastruktur
penunjang serta peningkatan
kualitas produk pertanian maka akan sulit bagi Indonesia untuk bersaingdengan
negara lain di sektor ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar